Rabu, 27 Juni 2012

Prediksi Hubble: Galaksi Bima Sakti Bertabrakan dengan Andromeda


Meski Andromeda mendekati kita dengan kecepatan 2.000 kali lebih cepat, butuh waktu empat miliar tahun untuknya sampai ke galaksi kita.

andromeda, galaksiNASA Images
Astronom dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penemuan terbaru dari prediksi berdasarkan pengamatan Teleskop Hubble. Diperkirakan empat miliar tahun dari sekarang, galaksi tata surya kita, Bima Sakti, akan menabrak galaksi tetangga, Andromeda.
Akibat tabrakan ini, Matahari sebagai pusat tata surya kita akan terpental ke region berbeda. Kabar gembira buat kita penghuni Bumi, planet ini dan seluruh sistem tata suryanya tidak terancam hancur. "Penemuan kami secara statistik, konsisten dengan tabrakan antara Galaksi Andromeda dan Bima Sakti kita," kata Roeland van der Marel dari Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, AS, Kamis (31/5).
Teleskop Hubble memberikan prediksi ini berdasarkan perhitungan gerakan dari Andromeda -- biasa disebut sebagai M31. Jarak galaksi ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti. Namun, karena gravitasi mutual dari kedua galaksi ini, ditambah materi hitam yang tidak terlihat di sekitar keduanya, membuat mereka saling mendekat satu sama lain.
"Setelah spekulasi selama nyaris satu dekade mengenai masa depan Andromeda dan Bima Sakti, kita akhirnya punya bayangan jelas apa yang akan terjadi dalam miliaran tahun ke depan," kata Sangmo Tony Sohn juga dari STScI.
Skenario tumbukan ini digambarkan ibarat pemukul kayu yang bersiap menyambut bola bisbol berkecepatan tinggi. Meski Andromeda mendekati kita dengan kecepatan 2.000 kali lebih cepat, butuh waktu empat miliar tahun untuknya sampai ke galaksi kita.
Dalam simulasi komputer, terlihat jika dibutuhkan tambahan waktu dua miliar tahun lagi bagi kedua galaksi ini untuk bersatu dengan sempurna. Hingga akhirnya membentuk satu galaksi baru yang bentuknya umum ditemui di jagat angkasa.
Meski dibayangkan hal ini akan merusak tata surya kita, tidak demikian dikatakan oleh NASA. Sebab, meski kedua galaksi bertabrakan, tidak akan mengganggu bintang di dalamnya karena jarak yang terlalu jauh.
Tapi, dipastikan bintang tersebut -dalam tata surya kita adalah Matahari- akan terlempar ke orbit lain di pusat galaksi yang baru. Simulasi juga memperlihatkan jika sistem tata surya kita kemungkinan terlempar jauh dari posisinya saat ini.
Kondisi lain yang membuat tabrakan ini agak rumit adalah terlibatnya "rekan kecil" dari Andromeda, Galaksi Triangulum, yang biasa disebut M33. Ada kemungkinan jika galaksi inilah yang pertama kali akan bersentuhan lebih dulu dengan Bima Sakti.


(Zika Zakiya. Sumber: Phys.org)

ANDROMEDA GALAXY



Prita Daneswari - Media Indonesia

Prita Daneswari - Media IndonesiaPASADENA--MI:Komet yang berkilauan. Kumpulan bintang-bintang. Pemandangan baru dari Galaksi Andromeda. Gugusan galaksi-galaksi.

Itulah beberapa gambar menakjubkan yang berhasil didapatkan oleh Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE), teleskop luar angkasa terbaru dari NASA. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun merilis gambar-gambar tersebut pada Rabu (17/2).

WISE yang ditujukan untuk memetakan pemandangan di luar angkasa itu berhasil mengambil gambar beberapa target kosmis dua bulan setelah diluncurkan. "Kami mendapatkan banyak gambar menarik yang diambil dari luar angkasa," kata ketua tim peneliti Edward Wright dari Universitas California, Los Angeles.

Semenjak diluncurkan pada Desember lalu, WISE telah mengirimkan lebih dari 250 ribu gambar. NASA pun mempublikasikan beberapa gambar agar dapat dilihat masyarakat luas.

WISE yang mengorbit sejauh sekitar 523 kilometer di atas Bumi melakukan pemindaian di luar angkasa guna mencari asteroid, komet, galaksi, dan objek lainnya yang sulit dilihat. Salah satu misinya adalah menandai suatu objek yang mungkin dapat membahayakan Bumi.

Tak seperti teleskop optikal, WISE didesain untuk mendeteksi objek yang melepaskan sinyal infra merah atau panas. Proyek senilai US$320 juta ini dilaksanakan di Jet Propulsion Laboratory milik NASA. 

Selasa, 26 Juni 2012

ABOUT SIRIUS



APA ITU SIRIUS???
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an dikaji berdasarkan
penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur'an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49: … dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
Kenyataan bahwa kata Arab "syi'raa," yang merupakan padan kata bintang Sirius, muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti "bintang") ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal, para ilmuwan
menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong. Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu
sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik  pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan ini dilaporkan dalam berbagai
sumber sebagai berikut: Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 3 Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun. 4 Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama lain.Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke- 20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata: dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49) maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9) Penjelasan dalam Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan
bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini, yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.

HUT BMDTP ^ME N MY FRIEND^




Aku tampil saman neh...
hehehe
ini waktu ada acara HUT BMDTP. 
lucu ya? kata mama aku kalo aku pake make up kayak tante-tante.
tapi tetep aja aku ikut tari saman. kan aku mau belajar tari tradisional.
THANKS TO:
Anindya Metta P     selaku pelatih tari saman
Pandu Widiatmoko selaku pelatih tari saman
Destine Devanti       selaku make over
dan kawankawan yang telah berlatih keras untuk mensukseskan acara HUT BMDTP ini.

what do you think about it???


ini merupakan gambar permasalahan kota....
yup... ini cuma sedikit gambaran pemukiman kumuh yang ada di pinggiran kota.
nyesek ya liat ini??
di satu sisi ada perkotaan dengan gedunggedung yang megah yang dapat di tempati oleh masyarakat kaya. namun, di sisi lain ada pemukiman kumuh yang terjadi akibat tidak seimbangnya kehidupan di suatu wilayah. masalah ini dapat terjadi karena banyaknya masyarakat yang ingin untuk tinggal di perkotaan. Sementara ternyata yang terjadi di perkotaan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para masyarakat.
kurang keahlian, kurang pendidikan dan serba kekurangan itulah yang dihadapi oleh masyarakat yang rela untuk tinggal di pinggiran kota yang dapat mengakibatkan terbentuknya pemukiman kumuh yang mempengaruhi keindahan suatu kota.

Sebagai generasi muda bagaimana cara kita untuk mengatasi semua masalah ini????
Mulai untuk berusaha menyelesaikan masalah perkotaan ini.

Senin, 25 Juni 2012

PETA-PETA TERCINTA

ini praktikum pertama aku...
maaf ya kalo berantakan :D

Selanjutnya praktikum dan menghasilkan peta seperti ini:

MASIH BANYAK YANG LAIN LOH...
TUNGGU SELANJUTNYA YA..
:)
ARIGATOU GOZAIMASU

TEKNIK KOMUNIKASI

YIPYIP.....
inilah mata kuliah paling menyenangkan di semester 2 fakultas teknik perencanaan wilayah dan kota..
kalo ikut mata kuliah ini bawaannya seneng bahagia dan semua masalah keluar dari otakku....
nonton film, buat poster, buat film, buat makalah dan presentasi ppt,
nyantai dan tanpa beban...
hahha
#kalo dibandingin mata kuliah yang lain

tugas tekkom menurutku menyenangkan. Sehingga seperti apapun tugas dari mata kuliah teknik komunikasi ini terasa menyenangkan.
nanti pasti kangen deh sama mata kuliah tekkom.
#tapi kan aku ndak mau ngulang mata kuliah tekkom
hahahhaha
:)
ibu nurini, pak mardwi dan pak holi adalah dosen mata kuliah tekkom ku..
beliau-beliau sangat menyenangkan.

SEMANGAT UNTUK TEKNIK KOMUNIKASI *_*

TUGAS BESAR

Menurut kalian tugas besar itu apa??
pasti kalian berpendapat bahwa tugas besar itu adalah tugas yang buaaaanyyyak dan dikerjakan secara bersama-sama. iya kan???
Benar sekali. 
Tugas besar itu merupakan tugas yang diberikan di awal dan dikumpulkan di akhir semester perkuliahan. Sebelum tugas ini terbentuk, para mahasiswa harus melakukan asistensi untuk menentukan apakah pekerjaan yang dibuat itu sudah benar ataukah masih perlu diperbaiki. Apabila tugas tersebut masih perlu diperbaiki maka yang harus dilakukan selanjutnya yaitu memperbaiki dan asistensi lagi sampe benar dan para asdos atau dosen senanggggg karena pekerjaan mahasiswa sudah benar.... : D

Sedih itu ketika para harus satu kelompok dengan orang yang tidak mau bekerjasama dengan teman sekelompoknya. hahaha 
#just kidding
yang aku lakuin ketika ada tugas besar yaitu belajar untuk bisa teamwork dan tentu saja jobdesk yang akan selalu menanti pada saat tugas besar.
hal ini yang selalu akan dilakuin ketika menjelang ujian akhir semester mahasiswa teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. But, don't be sad and keep smiling :)

dibalik tugas itu ada nilai besar hasil dari usaha para mahasiswa. dan menghasilkan senyuman indah dari para mahasiswa ketika ada nilai dan IPK/IP yang tinggi..

KEEP SMILING AND FIGHTING FOR OUR CLASS FRIENDS...
WE CAN DO IT!!!

ini kelompok mata kuliah TEKNIK KOMUNIKASI ku
^_^

Minggu, 24 Juni 2012

PAPER SAMPAH


SAMPAH MENJADI PENYEBAB MASALAH


Abstrak
Kota merupakan bagian dari suatu wilayah yang digunakan sebagai pusat aktivitas manusia. Dimana di dalam wilayah tersebut terdapat banyak kegiatan. Di dalam pembentukan sebuah kota dibutuhkan beberapa aspek yang dapat mendukung terciptanya kota tersebut seperti masyarakat, pemerintahan dan lain-lain. Selain itu, di dalam sebuah kota juga terdapat beberapa aspek yang negatif. Sehingga dapat menyebabkan masalah serta kerugian bagi masyarakat dan lingkungan perkotaan.

1.       Pendahuluan
Keseimbangan ekosistem merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan untuk membangun lingkungan yang seimbang dan sesuai dengan yang direncanakan.  Indonesia merupakan salah satu wilayah yang banyak memiliki penduduk. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu wilayah agraris yang terdiri dari banyak perairan (laut, sungai dan danau). Oleh karena itu, banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
Tingginya tingkat populasi manusia yang ada di Indonesia dan banyaknya perairan, maka hal ini dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang akan terjadi di wilayah Indonesia. Salah satu masalah yang disebabkan oleh manusia yaitu masalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Sehingga, hal ini dapat membuat ketidakseimbangan ekosistem yang ada di Indonesia.

2.       Isu Permasalahan
Masalah lingkungan yang akhir-akhir ini terasa semakin kompleks, rumit, dan semakin mendesak untuk segera diselesaikan. Masalah yang ada di Indonesia salah satunya yaitu masalah pencemaran lingkungan seperti masalah sampah. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi merupakan salah satu penyebab banyaknya terjadi permasalahan limbah yang bentuknya beragam.Banyaknya sampah yang ada di Indonesia membuat menurunnya daya dukung lingkungan sehingga regenerasi dari sampah tersebut menjadi tidak sempurna dan sampah tersebut justru menjadi limbah yang merugikan bagi lingkungan. Banyaknya sampah membuat berkurangnya tanah yang akan digunakan sebagai lahan untuk pembuangan sampah. Oleh karena itu, semakin banyak sampah yang dibuang ke sungai atau di sembarang tempat.  Dengan banyaknya sampah yang dibuang di sungai mengakibatkan air yang tidak mengalir dengan lancar, rusaknya ekosistem sungai akibat zat-zat yang berbahaya. Diindikasikan juga bahwa pemanasan global disebabkan oleh pembakaran sampah yang menghasilkan zat CH4 yang apabila terbawa ke atmosfer dapat merusak lapisan ozon.

3.       Pembahasan
Banyaknya masalah yang ada saat ini mempunyai banyak penyebab, seperti keegoisan manusia yang selalu mengkonsumsi barang-barang yang dapat menjadi limbah di lingkungan.  Saat ini, masalah ini merupakan salah satu masalah pokok yang banyak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Surabaya merupakan contoh wilayah yang mempunyai permasalahan karena sampah.
Banyaknya sampah ini menjadi paradigma permasalahan bagi Kota Surabaya. Pengelolaan sampah yang masih menggunakan metode pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir  harus dirubah karena kesulitan untuk mendapatkan tempat yang akan digunakan sebagai pembuangan akhir seiring dengan semakin beragamnya jenis sampah yang ada.  Proses penanganan sampah yang baru harus berbasis pengurangan dan pemanfaatan sampah (minimalisasi sampah). Minimalisasi sampah aadalah upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi dengan reduksi dari sumber/pemanfaatan limbah.  Keuntungan dari metode ini yaitu dapat meningkatkan efisiensi pengolahan sampah, mengurangi ketergantungan terhadap tempat pembuangan akhir dan terciptanya peluang usaha. Upaya dasar yang tercakup di dalam metode minimalisasi ini dikenal dengan 3R, yaitu reduce (pengurangan), reuse (memakai kembali), dan recycle (mendaur ulang).
UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah yang berlandaskan pada prinsip-prinsip 3P yaitu peningkatan pendayagunaan aparat (PPNS), prasarana dan sarana penegakan hukum serta pengembangan Jejaring Penegakan Hukum Lingkungan. Berdasarkan UU tersebut, diharapkan Pemerintah mampu untuk menyiapkan tempat sampah yang terdiri dari 3 warna yaitu kuning (sampah anorganik), hijau (sampah organik), dan merah (sampah beracun). Sehingga metode pemisahan sampah tersebut dapat mempermudah pengelolaan sampah yang akan dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini.

4.       Penutup
Sampah merupakan salah satu masalah yang semakin kompleks di Indonesia. Meningkatnya jumlah sampah dan semakin beragamnya jenis sampah menyebabkan sampah sulit untuk pengelolaannya. Sehingga diperlukan usaha yang keras untuk dapat mengatasi masalah ini. Kerja sama dari pemerintah dan masyarakat juga diperlukan untuk dapat mengatasi masalah ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu mengubah cara pengelolaan sampah dari yang menggunakan metode pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir menjadi metode pengurangan dan pemanfaatan sampah (minimalisasi sampah).

5.       Daftar Pustaka
http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/18/masalah-sampah-dan-lingkungan-perkotaan






Kamis, 21 Juni 2012

BAGUS NDAK YA????


POSTER TEKKOM KU


MAKALAH MENGENAI PEMUKIMAN KUMUH


MAKALAH MENGENAI PEMUKIMAN KUMUH
Di susun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Teknik Komunikasi (TKP050)






Disusun oleh:
NUR FITRI KHOIRUNNISA
21040111060042




PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012



DAFTAR ISI

1.      DAFTAR ISI........................................................................................ i
2.      BAB I PENDAHULUAN
2.1  Latar Belakang................................................................................. 1
2.2  Rumusan Masalah............................................................................ 2
2.3  Tujuan.............................................................................................. 2
3.      BAB II ISI
3.1  Pengertian dan Karakteristik Pemukiman Kumuh........................... 3
3.2  Sebab dan Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh..................... 5
3.3  Masalah-masalah Akibat Pemukiman Kumuh................................. 5
3.4  Upaya Mengatasi Pemukiman Kumuh............................................ 8
4.      BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan...................................................................................... 10
4.2  Saran................................................................................................ 10
5.      DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 11










i



BAB I
PENDAHULUAN
    
1.1       Latar Belakang
Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai pemukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarakat di perkotaan. Misalnya pendirian rumah maupun kios dagang secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor ketidakberdayaanlah yang membuat mereka terpaksa menjadi ancaman bagi eksistensi kota yang mensejahterahkan.
Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang harus disingkirkan. Terbentuknya pemukiman kumuh sering disebut sebagai slum area dan dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang seperti kejahatan dan sumber penyakit sosial lainnya.
1.2       Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dan karakteristik pemukiman kumuh?
2. Bagaimanakah sebab dan proses terbentuknya pemukiman kumuh?
3. Apa masalah-masalah yang timbul akibat pemukiman kumuh?
4. Bagaimana upaya untuk mengatasi pemukiman kumuh?
1.3       Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.  Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik pemukiman kumuh.
2.  Untuk mengetahui sebab dan proses terbentuknya pemukiman kumuh.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul akibat pemukiman kumuh.
4.  Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi pemukiman kumuh.








BAB II
ISI

2.1       Pengertian dan Karakteristik Pemukiman Kumuh
Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung dan dapat merupakan kawasan perkotaan dan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal/hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan masyarakat. Sedangkan kata “kumuh” menurut kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagai kotor atau cemar.
Menurut Johan Silas Pemukiman Kumuh dapat diartikan menjadi dua bagian, yang pertama ialah kawasan yang proses pembentukannya karena keterbatasan kota dalam menampung perkembangan kota sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan lahan perkotaan. Sedangkan kawasan pemukiman berkepadatan tinggi merupakan embrio pemukiman kumuh. Pengertian pemukiman kumuh yang kedua ialah kawasan yang lokasi penyebarannya secara geografis terdesak perkembangan kota yang semula baik, lambat laun menjadi kumuh yang disebabkan oleh adanya mobilitas sosial ekonomi yang stagnan.
Karakteristik Pemukiman Kumuh : (Menurut Johan Silas)
1. Keadaan rumah pada pemukiman kumuh terpaksa dibawah standar rata-rata 6 m2/orang. Sedangkan fasilitas perkotaan secara langsung tidak terlayani karena tidak tersedia. Namun karena lokasinya dekat dengan pemukiman yang ada, maka fasilitas lingkungan tersebut tak sulit mendapatkannya.
2. Pemukiman ini secara fisik memberikan manfaat pokok, yaitu dekat tempat mencari nafkah (opportunity value) dan harga rumah juga murah (asas keterjangkauan) baik membeli atau menyewa. Manfaat pemukiman disamping pertimbangan lapangan kerja dan harga murah adalah kesempatan mendapatkannya atau aksesibilitas tinggi. Hampir setiap orang tanpa syarat yang bertele-tele pada setiap saat dan tingkat kemampuan membayar apapun, selalu dapat diterima dan berdiam di sana.
Kriteria Umum Pemukiman Kumuh:
1. Mandiri dan produktif dalam banyak aspek, namun terletak pada tempat yang perlu dibenahi.
2. Keadaan fisik hunian minim dan perkembangannya lambat. Meskipun terbatas, namun masih dapat ditingkatkan.
3. Para penghuni lingkungan pemukiman kumuh pada umumnya bermata pencaharian tidak tetap dalam usaha non formal dengan tingkat pendidikan rendah
4. Pada umumnya penghuni mengalami kemacetan mobilitas pada tingkat yang paling bawah, meskipun tidak miskin serta tidak menunggu bantuan pemerintah, kecuali dibuka peluang untuk mendorong mobilitas tersebut.
5. Ada kemungkinan dilayani oleh berbagai fasilitas kota dalam kesatuan program pembangunan kota pada umumnya.
6. Kehadirannya perlu dilihat dan diperlukan sebagai bagian sistem kota yang satu, tetapi tidak semua begitu saja dapat dianggap permanen.
Kriteria Khusus Pemukiman Kumuh:
1. Berada di lokasi tidak legal
2. Dengan keadaan fisik yang substandar, penghasilan penghuninya amat rendah (miskin)
3. Tidak dapat dilayani berbagai fasilitas kota
4.  Tidak diinginkan kehadirannya oleh umum (kecuali yang berkepentingan)
5. Pemukiman kumuh selalu menempati lahan dekat pasar kerja (non formal), ada sistem angkutan yang memadai dan dapat dimanfaatkan secara umum walau tidak selalu murah.

2.2       Sebab dan Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh
a. Sebab Terbentuknya Pemukiman Kumuh.
Dalam perkembangan suatu kota sangat erat kaitannya dengan mobilitas penduduknya. Masyarakat yang mampu cenderung memilih tempat huniannya keluar dari pusat kota. Sedangkan bagi masyarakat yang kurang mampu akan cenderung memilih tempat tinggal di pusat kota khususnya kelompok masyarakat urbanisasi yang ingin mencari pekerjaan dikota. Tidak tersedianya fasilitas perumahan yang terjangkau oleh kantong masyarakat yang kurang mampu serta kebutuhan akan akses ke tempat usaha menjadi penyebab timbulnya lingkungan pemukiman kumuh di perkotaan. Ledakan penduduk di kota-kota besar, baik karena urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali juga dapat menjadi salah satu penyebab terbentuknya pemukiman kumuh. Lebih lanjut, hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pemukiman-pemukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari alternatif tinggal di pemukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.
b. Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh.
Dibangunnya perumahan oleh sektor non-formal, baik secara perorangan maupun dibangunkan oleh orang lain dapat mengakibatkan munculnya lingkungan perumahan kumuh, yang padat, tidak teratur dan tidak memiliki prasarana dan sarana lingkungan yang memenuhi standar teknis dan kesehatan.

2.3       Masalah-masalah Akibat Pemukiman Kumuh
Perumahan kumuh dapat mengakibatkan berbagai dampak. Dari segi pemerintahan, pemerintah dianggap dan dipandang tidak cakap dan tidak peduli dalam menangani pelayanan terhadap masyarakat. Sementara pada dampak sosial, dimana sebagian masyarakat kumuh adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah dianggap sebagai sumber ketidakteraturan dan ketidakpatuhan terhadap norma-norma sosial. Terbentuknya pemukiman kumuh yang sering disebut sebagai slum area dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat menjadi sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.
Penduduk di pemukiman kumuh tersebut memiliki persamaan, terutama dari segi latar belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah, keahlian terbatas dan kemampuan adaptasi lingkungan (kota) yang kurang memadai. Kondisi kualitas kehidupan ini yang mengakibatkan semakin banyaknya penyimpangan perilaku penduduk penghuninya. Terjadinya perilaku menyimpang ini karena sulitnya mencari atau menciptakan pekerjaan sendiri dengan keahlian dan kemampuan yang terbatas, selain itu juga karena menerima kenyataan bahwa impian yang mereka harapkan mengenai kehidupan di kota tidak sesuai dengan yang diharapkan dan tidak dapat memperbaiki kehidupan masyarakat.
Pemukiman kumuh umumnya di pusat-pusat perdagangan, seperti pasar kota, perkampungan pinggir kota, dan disekitar bantaran sungai kota. Kepadatan penduduk di daerah-daerah ini cenderung semakin meningkat dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan asal daerah. Perhatian utama pada penghuni pemukiman ini adalah kerja keras mencari nafkah atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari agar tetap bertahan hidup dan bahkan tidak sedikit warga setempat yang menjadi pengangguran. Sehingga tanggung jawab terhadap disiplin lingkungan, norma sosial dan hukum, kesehatan, solidaritas sosial serta tolong menolong menjadi terabaikan dan kurang diperhatikan.
Masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh pada umumnya terdiri dari golongan-golongan yang tidak berhasil mencapai kehidupan yang layak, sehingga tidak sedikit masyarakat yang menjadi pengangguran, gelandangan dan pengemis yang sangat rentan terhadap terjadinya perilaku menyimpang dan berbagai tindak kejahatan. Kondisi kehidupan yang sedang mengalami benturan antara perkembangan teknologi dengan keterbatasan potensi sumber daya yang tersedia juga turut membuka celah timbulnya perilaku menyimpang dan tindak kejahatan dari para penghuni pemukiman kumuh tersebut. Kecenderungan terjadinya perilaku menyimpang (deviant behaviour) ini juga diperkuat oleh pola kehidupan kota yang lebih mementingkan diri sendiri atau kelompoknya yang sering bertentangan dengan nilai-nilai moral dan norma-norma sosial dalam masyarakat.
Perilaku menyimpang yang sering dijumpai pada pemukiman kumuh adalah perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan kelaziman yang berlaku sebagaimana kehendak sebagian besar anggota masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di pemukiman kumuh ini berupa perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah dan kotoran di sembarang tempat, menghindari pajak, tidak memiliki KTP dan menghindar dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong dan kegiatan sosial lainnya. Bagi kalangan remaja dan pengangguran, biasanya penyimpangan perilakunya berupa mabuk-mabukan, minum obat terlarang, pelacuran, adu ayam,  memutar blue film, begadang dan berjoget di pinggir jalan dengan musik keras sampai pagi, mencorat-coret tembok/bangunan fasilitas umum, dan lain-lain. Akibat lebih lanjut perilaku menyimpang tersebut bisa mengarah kepada tindakan kejahatan (kriminal) seperti pencurian, pemerkosaan, penipuan, penodongan, pembunuhan, pengrusakan fasilitas umum, perkelahian, melakukan pungutan liar, mencopet dan perbuatan kekerasan lainnya.
Keadaan seperti itu cenderung menimbulkan masalah-masalah baru yang menyangkut:
(a) masalah persediaan ruang yang semakin terbatas terutama masalah pemukiman untuk golongan ekonomi lemah dan masalah penyediaan lapangan pekerjaan di daerah perkotaan.
(b) masalah perilaku menyimpang sebagai akibat dari adanya kekaburan atau ketiadaan norma pada masyarakat migran di perkotaan. Disamping itu juga pesatnya pertumbuhan penduduk kota dan lapangan pekerjaan di wilayah perkotaan mengakibatkan semakin banyaknya pertumbuhan pemukiman-pemukiman kumuh yang menyertainya dan menghiasi areal perkotaan tanpa penataan yang berarti.
Secara umum permasalahan yang sering terjadi di daerah pemukiman kumuh adalah:
1. ukuran bangunan yang sangat sempit dan tidak memenuhi standard untuk bangunan layak huni
2. rumah yang berhimpitan satu sama lain membuat wilayah pemukiman rawan akan bahaya kebakaran
3. sarana jalan yang sempit dan tidak memadai
4. tidak tersedianya jaringan drainase
5. kurangnya suplai air bersih
6. jaringan listrik yang semrawut
7. fasilitas MCK yang tidak memadai
2.4       Upaya Mengatasi Pemukiman Kumuh
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
Cara Mengatasi Pemukiman Kumuh:
1. Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk memperbaiki   kondisi kesehatan lingkungan dan sarana lingkungan yang ada.
2. Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh yang dilakukan dengan membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta menggantinya dengan rumah susun yang memenuhi syarat.
Selain usaha dari pemerintah diharapkan masyarakat juga ikut terlibat dalam mengatasi pemukiman kumuh di perkotaan. Sehingga diperlukan kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk mengatasi adanya pemukiman kumuh. Namun, pemukiman kumuh tidak dapat diatasi dengan pembangunan fisik semata-mata tetapi yang lebih penting yaitu mengubah prilaku dan budaya dari masyarakat di kawasan kumuh. Jadi, masyarakat juga harus menjaga lingkungannya agar tetap bersih, rapi, tertur dan indah. Sehingga akan tercipta lingkungan yang nyaman, tertib dan asri.


















BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Tumbuhnya pemukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pemukiman-pemukiman baru sehingga para pendatang akan mencari alternatif tinggal di pemukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.
Daerah kumuh yang terbentuk ini sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan karena dapat menjadi sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.Cara mengatasi pemukiman kumuh ini dapat dilakukan oleh pemerintah dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh tersebut. Sehingga permasalahan pemukiman kumuh ini dapat diatasi dengan tuntas.

3.2       Saran
Pemerintah selain memberikan rumah susun juga harus memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum punya pekerjaan dan masyarakat harus selalu menjaga lingkungannya agar tetap indah, bersih, dan teratur.







DAFTAR PUSTAKA


Qurow-yun. 2009. Fenomena Masyarakat Miskin Perkotaan. (Online), (http://qurow-yun.blogspot.com/2009/05/fenomena-masyarakat-miskinperkotaan.html, Diakses 16 Juni 2012).