Kamis, 18 Oktober 2012

METODE PENGINDERAAN JAUH DAN INTERPRETASI CITRA


TUGAS MATA KULIAH
PENGOLAHAN DATA CITRA (TKP151P)
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, M.T

METODE PENGINDERAAN JAUH DAN INTERPRETASI CITRA
(Pertemuan 3)


Disusun oleh:
NUR FITRI KHOIRUNNISA
21040111060042


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
1.      Metode Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh dapat berperan dalam mengurangi kegiatan survey terestrial secara signifikan dalam inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam. Kegiatan survey terestrial dengan adanya teknologi ini hanya dilakukan untuk membuktikan suatu jenis obyek atau fenomena yang ada di lapangan untuk disesuaikan dengan hasil analisa data.
Data yang dibutuhkan untuk penginderaan jauh merupakan data spasial di lapangan yang dapat diambil dengan menggunakan metode trestrial survey atau  metode ground base dan juga metode penginderaan jauh.
·         Metode ground based merupakan metode pengambilan data secara langsung di lapangan. Pengukuran dilakukan secara in-situ melalui kegiatan survey lapangan.
·         Metode penginderaan jauh merupakan pengukuran dan pengambilan data spasial berdasarkan perekaman sensor pada perangkat kamera udara, scanner atau radar. Contoh hasil perekaman yang dimaksud adalah citra.
            Sumber: google.co.id
Gambar 1.1
Metode Remote Sensing
Metode remote sensing terdiri dari:
-          Aeromagnetic surveying merupakan metode remote sensing yang menggunakan pemetaan medan magnet bumi dengan menggunakan magnetometer elektronik udara.
-          Aeroradiometric surveying merupakan pemetaan radiasi gamma dari permukaan bumi dengan kilau meter udara atau spektrometer sinar gamma.
-          Hyperspectral imaging merupakan teknik pencitraan multispektral yang mencatat banyak band citra pada bandwidth yang sempit.
-          Ifsar merupakan perbandingan citra radar interferometri reflektansi dari daerah yang sama pada waktu yang berbeda untuk menentukan perubahan di permukaan tanah, biasanya dari ruang sensor.
-          Infrared imaging merupakan metode penginderaan jauh sensor optik yang menghasilkan representasi terlihat sinar inframerah atau panas terpancar dari objek pengamatan dan variasi suhu yang diwakili oleh warna yang berbeda pada gambar.
-          Lidar (light detection dan mulai) merupakan teknik laser udara yang digunakan untuk memperoleh resolusi tinggi data topografi.
-          Microwave imaging merupakan metode penginderaan jauh menggunakan frekuensi tinggi gelombang elektromagnetik pendek dipantulkan atau terpancar dari tanah.
-          Multispectral imaging merupakan metode penginderaan jauh yang mendapatkan representasi optik dalam dua atau lebih rentang frekuensi atau panjang gelombang.
-          Panchromatic imaging merupakan teknik fotografi yang menggunakan emulsi, film atau pelat pekat terhadap semua warna dalam cahaya untuk menghasilkan foto hitam-putih.
-          Radar imaging merupakan teknik penginderaan jauh yang menggunakan refleksi dari berdenyut gelombang radio frekuensi tinggi untuk menentukan kecepatan, arah dan jarak objek jauh.
-          Thermal imaging merupakan teknik penginderaan jauh dengan menggunakan instrumen untuk mengukur dipancarkan radiasi thermal untuk membentuk gambar permukaan bumi.
-          Visible light imaging merupakan metode penginderaan jauh dengan menggunakan radiasi elektromagnetik yang terlihat oleh mata manusia untuk bereaksi dengan lapisan piring foto.

2.      Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Interpretasi citra merupakan proses untuk mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Tahapan yang akan dilakukan untuk mengkaji citra dan berupaya untuk mengenali objek yaitu dengan cara deteksi, identifikasi dan analisis. Tiga ciri utama benda yang tergambar pada citra berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor yaitu sebagai berikut:
·         Spektoral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna.
·         Spatial adalah ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs dan asosiasi.
·         Temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau saat perekaman.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal interpretasi citra yaitu sebgaai berikut:
·         Rona dan warna adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada foto udara atau pada citra lainnya.
·         Bentuk atau gambar yang terdapat pada foto udara mengkonfigurasi suatu objek.
·         Ukuran merupakan ciri objek berupa jarak, tinggi lereng, luas dan volume.
·         Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona citra.
·         Pola merupakan ciri yang menandai bentukan manusia dan objek alamiah.
·         Bayangan bersifat menyembunyikan detail objek yang di gelap.
·         Situs merupakan letak suatu objek terhadap letak objek lainnya.
·         Asosiasi merupakan keterkaitan antara objek satu dengan lainnya.
·         Konvergensi bukti merupakan penggunaan unsur interpretasi citra untuk menentukan kesimpulan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Lili. 2009. “Penginderaan Jauh”, dalam http://file.upi.edu/pdf. Diunduh pada 04 September 2012
Apri. 2010. “Remote Sensing”, dalam http://mazprie82geodesi.pdf. Diunduh pada 15 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar